Kuliah Kerja Lapangan 2015 Teknik Instrumentasi dalam
Pengembangan Potensi Kewirausahaan bagi
Mahasiswa
Diajukan sebagai Laporan Kuliah Kerja Lapangan di PT. Jamu Air
Mancur Palur Karanganyar, Desa Terpadu Samiran Kabupaten Boyolali, dan
Universitas Negeri Semarang pada Jurusan Biologi

Disusun Oleh :
Dika Dara Widiansyah (14620023)
Sofir Aflikhah (14620028)
Harits Amrulloh (14620066)
Kholidatul Mashluhah (14620077)
Fina Idamatus Silmi (14620094)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
April, 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) adalah kegitan perkuliahan diluar kampus. KKL juga
merupakan kegiatan yang memperkenalkan dunia kerja kepada para mahasiswa. Pada
era modern seperti sekarang mendapatkan pekerjaan adalah sesuatu perkara yang
sangat sulit. Persaingan yang ketat,
lapangan pekerjaan yang sempit, dan
masih banyak hal lainnya
yang jadi penyebab
sulitnya mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya kuliah
kerja lapangan, mahasiswa
diharapkan mendapat pengalaman
dalam bekerja, dan memahami
etika kerja yang
baik. Hal ini tentunya akan sangat membantu mahasiswa dalam mendapatkan
gambaran cara kerja dengan baik di bidangnya, sehingga mahasiswa mampu menembus
ketatnya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan atau menciptakan pekerjaan.
Kuliah
kerja lapangan di jurusan biologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim (UIN MALIKI) malang adalah termasuk kegiatan yang wajib diikuti oleh
mahasiswa jurusan biologi, kuliah kerja lapangan dilakukan pada mata kuliah
Teknik Instrumentasi. Mata kuliah ini didapatkan pada semester dua.
Tempat
yang dituju pada kuliah kerja lapangan kali ini meliputi pabrik jamu
tradisional PT Air Mancur yang terletak di Sragen Jawa Tengah, kemudian dilanjutkan
mengunjungi Desa Wisata Samiran yang terletak di daerah Boyolali, Jawa Tengah
kemudian yang terakhir Universitas Negeri Semarang. Tujuan mengunjungi pabrik
jamu tradisional PT Air Mancur adalah mahasiswa diharapkan tahu dan dapat
memahami proses pengolahan tumbuhan disekitar kita yang mempunyai potensi untuk
menjadi obat-obatan herbal. Kemudian tujuan dari mengunjungi Desa Wisata
Samiran Boyolali adalah mahasiswa dapat memahami teknik-teknik dalam mengolah
potensi dari alam dan untuk alam, misalnya pada susu sapi, kotoran sapi,
berbagai tumbuhan di alam. Susu sapi tidak hanya diolah menjadi susu saja,
tetapi juga dapat diolah menjadi makanan ringan seperti diolah menjadi dodol
susu dan stik susu. Kemudian kotoran sapi dapat diolah menjadi biogas dan
pengolahan makanan ringan dari buah golden mama, buah bit, tumbuhan adas.
Kemudian yang terakhir adalah tujuan mengunjungi Universitas Negeri Semarang,
antara lain membandingkan laboratorium yang dimiliki di universitas tersebut
dan Universitas Islam Negeri Malang dan kegiatan apa saja yang dilakukan
dilaboratorium tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah
1.
Bagaimana sejarah dari PT Air Mancur, Desa
Samiran dan Universitas Negeri Semarang ?
2.
Bagaimana
struktur organisasi di PT Air Mancur, Desa samiran dan Universitas Negeri
Semarang ?
3.
Apa
saja hasil produksi di PT Air Mancur, dan
Desa
Wisata Samiran Boyolali ?
4.
Apa kekurangan dan kelebihan dari laboratorium di Universitas Negeri
Semarang ?
1.3
Tujuan
Tujuan pada makalah ini adalah
1.
Memaparkan sejarah dari PT Air Mancur, Desa
Samiran dan Universitas Negeri Semarang
2.
Memaparkan struktur organisasi di PT Air
Mancur, Desa samiran dan Universitas Negeri Semarang
3.
Memaparkan hasil produksi di PT Air Mancur, dan Desa Wisata Samiran Boyolali
4.
Memaparkan kekurangan dan kelebihan dari laboratorium di Universitas
Negeri Semarang.
1.4
Manfaat
Manfaat dalam laporan
ini dipaparkan sebagai berikut.
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui sejarah, struktur organisasi, hasil produksi, kelemahan dan
kelebihan di PT Air Mancur, Desa Samiran dan Universitas Negeri Semarang.
2.
Mahasiswa
dapat mengamati, menganalisa masalah dan menerapkan hasil KKL dalam kegiatan
sehari-hari.
3.
Mahasiswa
dapat memperluas wawasan, mengembangkan pola pikir dan penalaran.
4.
Mendekatkan
mahasiswa dengan alam dan mensyukuri nikmat Allah SWT.
1.5
Lokasi dan
Waktu
|
No
|
Hari,
Tanggal
|
Waktu
|
Tempat
|
|
1
|
Kamis
9
April 2015
|
08.30-11.30
|
Kunjungan
Pabrik Jamu PT Air Mancur, Surakarta, Jawa Tengah
|
|
2
|
15.00
|
Kunjungan
ke Desa Wisata Samiran, Boyolali, Jawa Tengah
|
|
|
3
|
Jumat
10
April 2015
|
13.30-15.45
|
Study
Banding Laboratorium Biologi di Universitas Negeri Semarang
|
BAB
II
HASIL KULIAH KERJA LAPANG
2.1 PT AIR MANCUR KARANG ANYAR
2.1.1 Sejarah PT Air
Mancur
PT
Air Mancur pertama kali didirikan oleh L.W santoso, Rudi Hendrotanojo dan Kimun
Ongkosamdjojo, pada tanggal 3 maret 1963 yang dibantu oleh 9 orang tenaga kerja
dipinggiran kota solo, yaitu dipuncak sawit. Perusahaan ini pada mulanya tidak
dikenal sama sekali, karena perusahaan ini didirikan atas modal yang sangat
minim, disamping itu juga belum tersedianya alat-alat yang modern untuk
mengolah ataupun membuat jamu dari bahan alami.
Pertama kali dibuat adalah jamu
pegal linu dan dijual dijakarta,
yaitu
didepan hotel Indonesia.
Sasaran
yang dituju dalam penjualan jamu adalah pengunjung hotel dan pengunjung disekitar
bundaran HI. Nama
“air mancur” sendiri terinspirasi ketika melihat air mancur yang ada dibundaran
HI. Tujauan dari produk yang
dibuat adalah supaya produk tersebut memberi nilai kesehatan bagi yang
mengkonsumsi. Tanggal
23 desember 1963 produk jamu ini yang masih berstatus home industry berubah
status menjadi PT (persero terbatas) dengan nama PT JAMU AIR MANCUR, dan pada tanggal 1 januari 1964 pusat
usaha disurakarta dipindah diwonogiri digedung seng Pada tahun 1966 muncul
pemberontakan PKI yang hampir saja melumpuhkan usaha PT. Jamu Air Mancur, namun
akhirnya L.W. Santoso sebagai pimpinan perusahaan dapat menyelamatkan usaha
tersebut dari kehancuran dan bahkan pada tahun 1969 perusahaan jamu air mancur
mampu mendirikan pabrik dijalan palem 51 wonogiri, lain dengan peningkatan
jumlah karyawan dari tahun ke tahun, maka pada tahun 1973 dimulailah perlusan
pabrik di desa Tegal Rejo, Dagen, Jaten, Palur Kabupaten Karanganyar. Karena
mendesaknya keperluan kerja maka pada tanggal 24 Februari 1974 Bapak L.W. Santoso
meresmikan pabrik di Palur Karanganyar. Karena terus meningkatnya jumlah
permintaan dari konsumen akan produk jamu tersebuat, maka pada tahun 1976
dibuatlah pabrik baru di desa Jajar, Kleco, Surakarta. Pabrik tersebut
disediakan untuk kegiatan logistik dan laboratorium pembantu PT. Jamu Air Mancur Palur Solo.
PT.
Jamu Air Mancur memiliki 5 unit kerja yaitu : 1. Unit kerja Palur, terletak di
desa Tegalrejo, Kecamatan jaten, Kabupaten Karanganyar. Unit ini memproduksi
jamu serbuk dan obat luar dalam bentuk padat sekaligus sebagai kantor pusat. 2.
Unit kerja Jetis, terletak di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Unit ini
memproduksi kosmetik. 3. Unit kerja Klampisan, terletak di Kecamatan Giriwono,
Kabupaten Wonogiri. Unit ini digunakan untuk pengolahan jamu ekstrak. 4. Unit
kerja Pelem, terletak di Kabupaten Wonogiri. Unit ini mengolah makanan, minuman
dan madu. 5. Unit kerja Celep, terletak di Kecamatan Jaten, Kabupaten
Karanganyar. Unit ini adalah unit proses pengemasan jamu serbuk dan obat luar dalam
bentuk dari tahun ketahun perusaan ini mengalami peningkatan jumlah
karyawan,karena jumlah karyawan yang semakin banyak ,Bapak L.W santoso
mendirikan pabrik lagi di Palung Karanganyar pada tanggal 24 februari
1974.Semakin lama PT.jamu air mancur memiliki banyak unit kerja.tetapi pada
tahun 2013 PT.Jamu Air mancur diambil oleh korea.
2.1.2 Struktur
Organisasi
2.1.3
Jenis usaha dan Produk
yang Dihasilkan (Bidang Biologi)
Usaha yang dilakukan di Air
mancuradalah usaha dalam memproduksi produk jamu yang dapat dikenal dengan baik
oleh masyarakat dan dapat betahan lama
daripada jamu yang dijual pada gendongan
Jenis usaha atau produk yang dihasilkan
adalah :
1. Madurasa
2. Parcok (nyeri otot)
3. Bb ika
4. Putri ayu
5. Bedak latisari
6. Pram beras kencur
7. Galian putri
8. Sehat lelaki
9. Ben sehat
10. Sari asrih
11. Dlimaputih
12. Oragin
13. Proasat
14. Pro linu
15. Stop diare
16. Green tea Mustika ayu
17. Prilek
18. Rastung
2.1.4. Analisis Kondisi Usaha di Bidang Biologi
(Kelebihan
dan Kekurangan)
Kondisi
usaha bidang biologi dipabrik Pt air mancur sangat baik. Teknologi teknologi
yang digunakan sudah modern, proses pembuatan simplisia sudah menggunakan
teknologi yang memadai, Kondisi laboratorium yang sudah memadai.
PT
air mancur ini juga memiliki beragam laboratorium demi menunjang keberhasilan
produk yang bermutu. Disekitar pabrik juga terdapat kebun yang berisi koleksi
TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Selain itu setiap tanaman diberi tanda untuk
dtuliskan nama binominalnya. PT air mancur ini juga menampung hasil hasil kebun
toga pertanian pribumi. Namun pabrik ini akan menguji mutu hasil kebun para
petani tersebut demi mrmjaga kualitas produk.
Kekurangan
dari pabrik ini adalah laboratorium di PT Air mancur ini kurang bersih,padahal
kondisi laboratorium harus streril,kurang fentilasi udara sehingga udara yang
dialam ruangan tidak bisa ganti sehinga udara didalam ruangan sangat
pengap,kebun yang di PT air mancur kurang perawatan sehingga banyak tanaman obat
nya yang mati ataupun layu
2.2
DESA WISATA SAMIRAN
BOYOLALI
2.2.1 Sejarah Desa
Wisata Samiran Boyolali
Desa
selo berasal dari kata sela karena desa selo terletak diantara sela-sela kaki
gunung merapi dan kaki gunung merbabu. Sehingga desa ini memiliki banyak
potensi-potensi wisata , seni dan budaya yang sangat menarik untuk di lihat
oleh masyarakat indonesia maupun mancanegara.
Desa
wisata samiran kecamatan selo, kabupaten boyolali, desa ini sudah dijadikan
Desa Wisata sejak tahun 1975. Kemudian pada tahun 2002 barulah bermunculan
homestay. Homestay merupakan rumah
warga yang kamarnya disewakan untuk penginapan para wisatawan. Pada tahun 2010 desa Samiran diresmikan
sebagai desa wisata berdasarkan Surat Keterangan (SK) dari Dinas Pendidikan
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali. Desa Samiran tidak hanya menyuguhkan wisata pedesaan,
tetapi juga menyuguhkan wisata
yang memanfaatkan dua gunung sebagai background di desa tersebut. Desa Samiran mempunyai
60 kelompok kesenian tradisional setempat. Pengembangan pariwisata dan pengembangan produk yang dihasilkan
ini didukung penuh oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali.
Paket
wisata yang ditawarkan pada pengunjung antara lain live in penduduk local, soft
tracking, tracking, outbound, management training permainan outbound, wisata
edukasi, wisata pak sayur organic, wisata petik strawberry/ kesemek (musiman). Sehingga pengunjung atau wisatawan selain dapat
menikmati keindahan alam, juga bisa mempelajari kegiatan penduduk sekitar yang
menghasilkan produk.
2.2.2 Struktur Organisasi Desa Samiran

2.2.3
Jenis Usaha Dan Produk Yang Di Hasilkan
Desa Selo
Samiran Boyolali mayoritas penduduknya memiliki berbagai macam usaha dalam bidang industri makanan dan olahan daur ulang.
Usaha dalam bidang industri makanan yang ada di desa samiran
menghasilkan berbagai macam aneka stick yang terbuat dari beberapa buah dan
sayuran. Oleh
sebab itu terdapat komonitas masyarakat yang bersatu untuk mengembangkannya
diantaranya:
1. KWT ( Kelompok Wanita Tani ) “Berdaya”
2. Kopersi Susu
3. BLM ( Balai Latihan Masyarakat ) Desa
Samiran
Hasil produk
yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok komoditas penduduk Desa Wisata Samiran
Boyolali yaitu :
A. Susu Sapi
-
Stik
Susu
-
Krupuk
susu
-
Dodol
susu
-
Es
susu
B. Buah Golden mama
-
Stick
Golden mama
C. Buah Bit
-
Stick
Buah bit
D. Daun Adas
-
Stick
Daun Adas
E. Sayur Brokoli
-
Stick
Brokoli
F. Wortel
- Stick Wortel
2.3 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Unnes adalah perguruan
tinggi negeri yang berada di Semarang,
Unnes merupakan salah satu
perguruan tinggi eks ikip yang status nya meninggkat menjadi universitas
2.3.1
Sejarah Unnes
Sejarah
perkembangan unnes yang sebelumnya bernama ikip semarang telah mengalami
beberapa periode yaitu sebagai berikut: Peraturan Pemerintah No.7/ 1961
Tanggal 15 Oktober 1960 merupakan hari
jadi Universitas Diponegoro. Salah satu fakultasnya adalah Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Keputusan
Presiden No.1 tanggal 3 Januari 1963 menyatukan FKIP dan IPG menjadi Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) yang
setaraf Universitas di lingkungan departemen
PTIP. Keputusan
Menteri No.35 Tahun 1964 ditetapkan FKIP UNDIP menjadi IKIP Yogyakarta cabang
Semarang.
Keputusan
Menteri PTIP No. 40 tanggal 8 Maret 1965,
SK Presiden No.271 tanggal 30 Maret 1965
IKIP Semarang ditetapkan sebagai lembaga yang berdiri sendiri, dengan
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fak. Keguruan Sastra dan Seni (FKSS), Fak.
Keguruan Ilmu Sosial (FKIS), Fak. Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE), dan Fak.
Keguruan Teknik (FKT).
Mulai
tahun 1965, FKIE memiliki 4 jurusan yaitu : Jurusan Ilmu Pasti, Ilmu Kimia,
Ilmu Alam dan Ilmu Hayat. Keputusan Presiden No.52/ 1982 FKIE diubah menjadi
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) dengan
jurusan Pendidikan Matematika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Fisika dan Pendidikan Biologi.
Pada
tahun 1999 berdasarkan SK Presiden Nomor 124 Tahun 1999 tentang perubahan IKIP
Semarang, Bandung dan Medan menjadi Universitas, maka nama IKIP Semarang diubah
menjadi Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.278/O/1999 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Universitas Negeri Semarang, nama FPMIPA juga diubah menjadi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Jurusan
Pendidikan Biologi diubah menjadi Jurusan Biologi dengan dua program studi
yaitu Program Studi S1 Pendidikan Biologi
(Akreditasi B) per 18 Juni 2004 No. 06637/Ak-VIII S1-024/IKSPNB/VI/2004 dan Program Studi S1 Biologi (Akreditasi A) per 21 Desember 2004 No. 07028/Ak-VIII-S1-053/IKSBLI/XII/2004.
2.3.2 Struktur Organisasi
Unnes

2.3.3 Laboratorium
Laboratorium
biologi unnes terdiri dari 14 macam, 12 biologi murni dan 2 untuk pendidikan
biologi, dalam keterangan berikut menunjukkan dan menerangkan kondisi dan
fungsi dari laboratorium, yaitu:
1. Laboratorium biokimia
2. Laboratorium mikrobiologi
3. Laboratorium mikroteknik
4. Laboratorium kultur jaringan
5. Laboratorium fisiologi hewan
6. Laboratorium taksonomi tumbuhan
7. Laboratorium genetika
8. Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Biologi
Umum
9. Laboratorium Taksonomi Hewan
10. Laboratorium SPT
11. Laboratorium mikrotheaching
12. Laboratorium media pendidikan
13. Laboratorium ekologi
14. Laboratorium SPH
2.3.4 Analisis Kondisi
Laboratorium
Kelebihan dari laboratorium di UNNES sangat bagus sehingga
disetiap laboratorium diberi standart procedure yang digunakan sesuai petunjuk
dan mencegah terjadinya kesalahan pada langkah penggunaan. UNNES juga
menggunakan matic net yang aplikasinya menghubungkan antara computer dan
mikroskop digital agar untuk memudahkan mahasiswa dan dosen mengetahui satu
sama lain.
Pada laboratorium fisiologi
tumbuhan dilengkapi alat-alat oven dan pengepresan herbarium. Serta untuk
mengeringkan herbarium tanpa mengubah warna tumbuhan tersebut dan tidak hanya
sebagai tempat kegiatan praktikum atau penelitian tapi digunakan untuk sebagai
tempat menghasilkan karya yang memerlukan proses biologi di laboratorium.
Kekurangan dari laboratorium
UNNES adalah tata letak alat yang kurang maksimal dan juga kondisi laboratorium
kebersihannya kurang baik, sehingga tidak mencerminkan seperti laboratorium.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PT Air Mancur
3.1.1 Sejarah PT Air
Mancur
PT
Air Mancur pertama kali didirikan oleh L.W santoso, Rudi Hendrotanojo dan Kimun
Ongkosamdjojo, pada tanggal 3 maret 1963 yang dibantu oleh 9 orang tenaga kerja
dipinggiran kota solo, yaitu dipuncak sawit. Perusahaan ini pada mulanya tidak
dikenal sama sekali, karena perusahaan ini didirikan atas modal yang sangat
minim, disamping itu juga belum tersedianya alat-alat yang modern untuk
mengolah ataupun membuat jamu dari bahan alami.
Pertama kali dibuat adalah jamu
pegal linu dan dijual dijakarta,
yaitu
didepan hotel Indonesia.
Sasaran
yang dituju dalam penjualan jamu adalah pengunjung hotel dan pengunjung
disekitar bundaran HI. Nama
“air mancur” sendiri terinspirasi ketika melihat air mancur yang ada dibundaran
HI. Tujauan dari produk yang
dibuat adalah supaya produk tersebut memberi nilai kesehatan bagi yang
mengkonsumsi. Tanggal
23 desember 1963 produk jamu ini yang masih berstatus home industry berubah
status menjadi PT (persero terbatas) dengan nama PT JAMU AIR MANCUR, dan pada tanggal 1 januari 1964 pusat
usaha disurakarta dipindah diwonogiri digedung seng Pada tahun 1966 muncul
pemberontakan PKI yang hampir saja melumpuhkan usaha PT. Jamu Air Mancur, namun
akhirnya L.W. Santoso sebagai pimpinan perusahaan dapat menyelamatkan usaha
tersebut dari kehancuran dan bahkan pada tahun 1969 perusahaan jamu air mancur
mampu mendirikan pabrik dijalan palem 51 wonogiri, lain dengan peningkatan
jumlah karyawan dari tahun ke tahun, maka pada tahun 1973 dimulailah perlusan
pabrik di desa Tegal Rejo, Dagen, Jaten, Palur Kabupaten Karanganyar. Karena
mendesaknya keperluan kerja maka pada tanggal 24 Februari 1974 Bapak L.W.
Santoso meresmikan pabrik di Palur Karanganyar. Karena terus meningkatnya
jumlah permintaan dari konsumen akan produk jamu tersebuat, maka pada tahun
1976 dibuatlah pabrik baru di desa Jajar, Kleco, Surakarta. Pabrik tersebut
disediakan untuk kegiatan logistik dan laboratorium pembantu PT. Jamu Air Mancur Palur Solo.
PT.
Jamu Air Mancur memiliki 5 unit kerja yaitu : 1. Unit kerja Palur, terletak di
desa Tegalrejo, Kecamatan jaten, Kabupaten Karanganyar. Unit ini memproduksi
jamu serbuk dan obat luar dalam bentuk padat sekaligus sebagai kantor pusat. 2.
Unit kerja Jetis, terletak di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Unit ini
memproduksi kosmetik. 3. Unit kerja Klampisan, terletak di Kecamatan Giriwono,
Kabupaten Wonogiri. Unit ini digunakan untuk pengolahan jamu ekstrak. 4. Unit
kerja Pelem, terletak di Kabupaten Wonogiri. Unit ini mengolah makanan, minuman
dan madu. 5. Unit kerja Celep, terletak di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
Unit ini adalah unit proses pengemasan jamu serbuk dan obat luar dalam bentuk
dari tahun ketahun perusaan ini mengalami peningkatan jumlah karyawan,karena
jumlah karyawan yang semakin banyak ,Bapak L.W santoso mendirikan pabrik lagi
di Palung Karanganyar pada tanggal 24 februari 1974.Semakin lama PT.jamu air
mancur memiliki banyak unit kerja tetapi pada tahun 2013 PT.Jamu Air mancur
diambil oleh korea.
3.1.2 Struktur
Organisasi

3.1.3
Jenis usaha dan Produk
yang Dihasilkan (Bidang Biologi)
Usaha
yang dilakukan di Air mancuradalah usaha dalam memproduksi produk jamu yang
dapat dikenal dengan baik oleh masyarakat dan dapat betahan lama daripada jamu yang dijual pada gendongan
Jenis
usaha atau produk yang dihasilkan adalah :
19. Madurasa
20. Parcok (nyeri otot)
21. Bb ika
22. Putri ayu
23. Bedak latisari
24. Pram beras kencur
25. Galian putri
26. Sehat lelaki
27. Ben sehat
28. Sari asrih
29. Dlimaputih
30. Oragin
31. Proasat
32. Pro linu
33. Stop diare
34. Green tea Mustika ayu
35. Prilek
36. Rastun
3.1.4
Analisis
Kondisi Usaha di Bidang Biologi (Kelebihan
dan Kekurangan)
Kondisi usaha bidang biologi dipabrik Pt air mancur
sangat baik. Teknologi teknologi yang digunakan sudah modern, proses pembuatan
simplisia sudah menggunakan teknologi yang memadai, Kondisi laboratorium yang
sudah memadai.
PT air mancur ini juga memiliki beragam laboratorium
demi menunjang keberhasilan produk yang bermutu. Disekitar pabrik juga terdapat
kebun yang berisi koleksi TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Selain itu setiap
tanaman diberi tanda untuk dtuliskan nama binominalnya. PT air mancur ini juga
menampung hasil hasil kebun toga pertanian pribumi. Namun pabrik ini akan
menguji mutu hasil kebun para petani tersebut demi mrmjaga kualitas produk.
Kekurangan dari pabrik ini adalah laboratorium di PT
Air mancur ini kurang bersih,padahal kondisi laboratorium harus streril,kurang
fentilasi udara sehingga udara yang dialam ruangan tidak bisa ganti sehinga
udara didalam ruangan sangat pengap,kebun yang di PT air mancur kurang
perawatan sehingga banyak tanaman obat nya yang mati ataupun layu.
3.2
Desa Wisata Samiran
Boyolali
Kawasan Obyek wisata
alam Gunung Merapi-Merbabu atau tepatnya di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali,
Propinsi Jawa Tengah ini merupakan obyek wisata pemandangan alam yang indah dan
mempesona dengan panorama alam yang masih alami dan asli. Di sini terdapat
beberapa obyek wisata yaitu Gua Jepang, Gua Raja (Paku Buwana X), Air Terjun
Kedung Kayang, Petilasan Kebo Kanigoro, Bukit “New Selo”, Gardu Pandang, Rumah
Joglo sebagai tempat bermain dan dan upacara sedekah gunung, puncak gunung Merbabu
serta puncak Gunung Merapi yang masih aktif, serta masih banyak lagi obyek
wisata pendukung lainnya.
Seperti yang kita
ketahui pariwisata adalah kegiatan yang secara langsung menyentuh dan
melibatkan masyarakat, sehingga membawa dampak terhadap masyarakat setempat.
Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi dobrak yang luar biasa, yang mampu
mampu membuat masyarakat setempat mengalami metamorfose dalam berbagai
aspeknya. Dampak pariwisata merupakan wilayah kajian yang paling banyak
mendapatkan perhatian terutama dampak terhadap masyarakat lokal. Perlu kita
sadari bahwa pada dasarnya industri pariwisata bersifat lintas sektoral,
meyentuh segala aspek kehidupan manusia, baik itu ekonomi, pendidikan, sosial
budaya maupun lingkungan alam di mana ia hidup sehingga pariwisata dan
pengembangannya dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap masyarakat maupun
perorangan. Bahkan tidak jarang pengembangan pariwisata tersebut mampu merubah
tata kehidupan masyarakat.
3.2.1 Sejarah Desa
Wisata Samiran Boyolali
Desa
wisata samiran kecamatan selo, kabupaten boyolali,merupakan desa wisata terpadu
yang berdiri pada tahun 2002. Desa selo berasal dari kata sela karena desa selo
terletak diantara sela-sela kaki gunung merapi dan kaki gunung merbabu. Desa
samiran berada dibawah administrasi kecamatan selo kabupaten boyolali. Letaknya
di tengah-tengah kecamatan selo karena desa ini merupakn ibu kotanya.
Batas-batas desa wisata samiran: utara gunung merapi, timur desa selo, selatan
gunung merbabu, dan desa senden, barat desa lencoh. Selo adalah kecamatan di
kabupaten boyolali jawa tengah indonesia.
3.2.2 Letak Geografis
Boyolali Samiran merupakan desa
wisata yang memiliki potensi alam yang eksotis. Terletak di kaki gunung Merapi
dan Merbabu, suhu rata-rata di Samiran 18-20 derajat celcius sedagkan curah hujan rata-rata pertahun 2950 mm dengan
ketinggian 1500Mdpl. Struktur tanah di dea ini rata-rata subur dengan ketebalan
tanah antara 180 cm-240 cm sehingga cocok untuk pertanian. 50% bentuk wilayah
yaitu berombak sampai berbukit sedangkan 50% sisanya adalah berbukit sampai
berguung. Desa Wisata Samiran memiliki sajian paket wisata yang menarik,
wisatawan bisa menikmati wisata alam, melihat dan ikut merasakan aktifitas
keseharian warga daerah Selo, Kab.Boyolali yang di lengkapi sajian paket wisata
berikut penginapannya di desa wisata Samiran.
Desa Samiran memiliki makanan
kuliner khas yaitu Jadah Bakar yang terbuat dari beras ketan yang dibakar
kemudian disajikan hangat-hangat dengan serundeng gula jawa yang menggugah
selera. Selain menikmati kuliner khas Desa Samiran, wisatawan dapat melakukan
kegiatan memerah susu sapi, memetik sayur, melihat proses produksi keju,
menonton film dokumenter di Selo Pass, dan menikmati sunrise maupun sunset dari
atas pos pengamatan gunung Merapi Selo di ketinggian 1654mdpl, dari atas
wisatawan dapat melihat pemandangan pemukiman warga dan juga punggung gunung
Merapi.
3.2.3 Adat Dan Kesenian Desa Samiran
Masyarakat
di Desa Samiran merupakan masyarakat pedesaan yang tradisional sehingga tidak
terlepas dari adanya adat istiadat ataupun tradisi yang menjadi kebiasaan
masyarakat dalam rangka menjaga keseimbangan antara lingkungan dan diri mereka.
Adapun tradisi yang secara turun temurun sejak dahulu dilaksanakan yaitu
sadranan yang dilaksanakan menjelang Bulan Ramadhan. Kegiatan lebih bertujuan
pada upaya untuk membersihkan makam, karena kepercayaan masayarakat bahwa para
arwah pada bulan ini akan datang sehingga tempat harus bersih serta mendoakan
agar para arwah diberi tempat yang baik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta
tradisi sedekah Gunung pada malam 1 suro.
Penari Venzuela ikut berkolaborasi dalam penampilan
Kuda Lumping Turonggo Seto (http://archive.kaskus.co.id)
Tari Topeng Ireng (http://pariwisataboyolali.webs.com/)
3.
Tari
prajurit turonggo seto
Tari Prajuritan Turonggo
Seto (http://shadowness.com)
3.2.4 Struktur
Organisasi Desa Samiran

3.2.5
Jenis Usaha Dan Produk Yang Di Hasilkan
3.2.5.1
Olahan Sayur
Usaha
yang ada di desa samiran menghasilkan berbagai macam aneka stick yang terbuat
dari beberapa buah dan sayuran diantaranya: buah bit, buah golden mama, daun
adas, sayur brokoli, dan wortel. Desa wisata samiran membentuk kelompok wanita
tani (kwt), yang di pandu oleh salah satu wanita disana yang bernama siti
ngaisyah, sehingga kelompok-kelompok ini dapat menghasilkan beberapa produk
seperti stick, krupuk, dodol, dan es.
Cara
membuat stick sebenarnya sangat mudah dilakukan oleh para ibu-ibu yakni dengan
memblender sayur yang akan di gunakan untuk stick, lalu mencampur dengan
bumbu-bumbu dapur, dengan di campur air dan tepung tapioka, setelah adonan
selesai tercampur semua adonan di giling sampai mencapai ketebalan yang
diinginkan, setelah itu di iris panjang-panjang berbentuk stick, lalu goreng
dan tiriskan setelah dingin kemas stick dengan variasi yang diinginkan.
3.2.5.2 Olahan Susu
Di
desa samiran produk-produk yang dihasilkan dari olahan lokal masyarakat desa
tersebut, seperti produksi susu yang terstruktur menjadi kupt yang diketuai
oleh bapak suharmin, di rumahnya terdapat satu sapi perah yang setiap harinya
menghasilkan 20 liter susu yang di tampung oleh kupt, hasilnya ada yang di jual
menjadi susu murni dan di storkan pada bu ngaisyah untuk di jadikan dodol susu,
krupuk, dan stick.
Dodol
susu yang di hasilkan mengandung 80% susu murni dengan di tambah gula dan
tepung beras, karena di desa samiran sudah di bantu oleh pemerintah maka alat
yang di gunakan tidak manual lagi, dengan waktu yang di butuhkan sekitar 8 jam,
dengan jangka waktu kadaluarsa 15 hari, digunakan alat yang tidak manual lagi
agar kandungan yang ada pada susu tidak hilang. Cara pembuatan krupuknya juga
mudah mencampur susu dengan bumbu-bumbu dapur dan tepung tapioka, lalu di kukus
setelah masak, dinginkan baru di iris sesuai dengan bentuk yang diinginkan,
lalu keringkan dan goreng setelah itu tiriskan terlebih dahulu baru dikemas
dengan plastik.
3.3 Universitas
Negeri Semarang
Unnes adalah perguruan
tinggi negeri yang berada di Semarang,
Unnes merupakan salah satu
perguruan tinggi eks ikip yang status nya meninggkat menjadi universitas
3.3.1 Sejarah Unnes
Sejarah
perkembangan unnes yang sebelumnya bernama ikip semarang telah mengalami
beberapa periode yaitu sebagai berikut:
Periode
1960-1963: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Sekolah Tinggi
Olahraga (STO)
Pada tahun 1960, Kursus B-I
dan Kursus B-II diintegrasikan ke dalam Universitas Diponegoro menjadi sebuah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Pada tahun 1963, Jurusan
Pendidikan Jasmani yang semula bagian dari Kursus B-II dipisah menjadi Sekolah
Tinggi Olahraga (STO) yang berdiri sendiri di bawah Departemen Olahraga.
Periode 1963-1965: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(IKIP) Yogyakarta cabang Semarang
Pada tahun 1963
dikeluarkan Keputusan Presiden untuk pendirian IKIP sebagai lembaga pendidikan
tenaga kependidikan. pada saat itu hanya ada empat IKIP yaitu di Jakarta,
Bandung, Malang dan Yogyakarta. FKIP Undip yang dinilai belum mampu untuk
berdiri sendiri ditetapkan menjadi IKIP Yogyakarta cabang Semarang.
Periode 1965-1999: IKIP Semarang
IKIP Yogyakarta cabang Semarang
berkembang dengan pesat. Agar perkembangannya lebih terarah pada masa
mendatang, sambil menunggu Keputusan Presiden, Menteri PTIP menerbitkan
Keputusan Menteri PTIP No. 40 tahun 1965 tanggal 8 Maret 1965, yang menetapkan
IKIP Yogyakarta cabang Semarang menjadi IKIP Semarang yang terdiri dari
Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni, dan Fakultas Ilmu
Sosial, Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta, dan Fakultas Keguruan Teknik. Pada
tahun 1977 program pendidikan guru olahraga kembali lagi ke dalam induknya
dalam wadah baru yang disebut Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK).
Periode 1999 s/d sekarang: Universitas Negeri Semarang
(Unnes)
Dengan terbitnya Keputusan
presiden Nomer 124 Tahun 1999 tentang perubahan IKIP Semarang, Bandung dan
Medan menjadi universitas, IKIP Semarang kemudian bernama Universitas Negeri
Semarang yang disingkat Unnes. Pada tahun 2000 nama-nama fakultas di lingkungan
Unnes berubah menjadi: Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni,
Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Teknik, Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan Program Pascasarjana. Pada tahun 2006
berdirilah Fakultas Ekonomi, setahun kemudian dibentuklah Fakultas Hukum Unnes,
berdirinya kedua fakultas baru ini merupakan konsekuensi menjadi universitas.
3.3.2 Struktur Organisasi UNNES

3.3.3 Laboratorium
Laboratorium
biologi unnes terdiri dari 14 macam, 12 biologi murni dan 2 untuk pendidikan
biologi, dalam keterangan berikut menunjukkan dan menerangkan kondisi dan
fungsi dari laboratorium, yaitu:
1. Laboratorium biokimia
Kegiatan
yang dilakukan di lab biokimia adalah meliputi pengujian kandungan tertentu
dalam suatu zat, adapun peralatan yang terdapat didalam laboratorium meliputi
lemari alat gelas, lemari bahan senyawa, oven, inkubator, lemari limbah serta
spektrofotometer.
2. Laboratorium mikrobiologi
Kegiatan
yang dilakuikan didalmnya adalah meneliti tentang mikmroorganisme atau dan hal
lain yang berbentuk mikro, adapun alat-alat uang tersedia didalam laboratorium
adalah autoclave, LAF dan lain lain.
3. Laboratorium mikroteknik
Kegiatan
yang dilakukan di laboratorium semua berhubungan dengan bagaimana cara membuat
preparat. Alat didalam laboratorium ini termasuk kategori lengkap yaitu mesin
embedding modern, microtome rotary, stainingsel, inkubator dan autoclave
destruksi.
4. Laboratorium kultur jaringan
Kegiatan
yang dilakukan dalam laboratorium ini khusus untuk meneliti tentag kultur
jaringan saja. Laboratprium kultur jaringan di unnes terdapat tiga ruangan
yakni ruang preparasi, ruang tanam dan ruang inkubasi
5. Laboratorium fisiologi hewan
Kegiatan
yang dilakukan di laboratorium ini adaah mengenai penelitian tentang fisiologi
manusia dan hewan. Didalamnya terdapat rangka asli anggota tubuh manusia
laki-laki dan perempuan. Kemudian untuk kelengkapan alat ada spirometer,
furnice, mikroskop, kulkas dan shaker inkubator
6. Laboratorium taksonomi tumbuhan
Kegiatan
yang dilakukan didalam laboratorium adalah mengidentiikasi spesies tumbuhan
yang ditemukan, kemudian peembuatan herbarium kering dan basah. Alat yang
terdapat dalamlaboratorium ini adalah alat press herbarium dan banyak sekali
koleksi herbarium di dalam lab ini.
7. Laboratorium genetika
Kegiatan
didalam laboratorium ini adalah analisis keanekaragaaman hayati tumbuhan dan
hewan secara molekuler serta Kajian keanekaragaman genetik hewan dan tumbuhan,
isolasi DNA, elektroforesis, PCR dan jasa isolasi DNA.
8. Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Biologi
Umum
Kegiatan
yang dilakukan dalam lab ini adalah Pencarian karakter tanaman untuk
pengembangan budidaya serta analisis klorofil tanaman.
9. Laboratorium Taksonomi Hewan
Kegiatan
yang dilakukan di lab ini adalah Eksplorasi hewan tingkat rendah sampai tingkat
tinggi dan pelatihan [enangkaran hewan untuk tujuan konservasi serta jasa
pembuatan preparatv taxidermi
10. Laboratorium SPT
Kegiatan
yang dilakukan dalam lab ini adalah Pengkajian morfologi & struktur tanaman
terha dap perubahan & manusia dan Pembuatan preparat awetan makroskopis Identifikasi tumbuhan.
11. Laboratorium mikrotheaching
Kegiatan
yang dilakukan didalam lab ini adalah Pengembangan model-model pengajaran dan
kajian inovasi pembelajaran biologi berbasis KBK, Preservice training research
(Penelitian& pelatihan SAP, RP,
LKS).
12. Laboratorium media pendidikan
Kegiatan
yang dilakukan di lab ini adalah pendekatan berbagai media pengajaran/ asli/
elektronik dan ppengembangan dan pendekatan CTL
13. Laboratorium ekologi
Kegiatan
di dalam laboratorium ini meliputi Pengkajian interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan (ekosistem) dan Pelatihan jasa ANDAL/AMDAL. Ekowisata. Jasa
konsultasi lingkungan, pemetaan potensi studi biologi
14. Laboratorium SPH
Kegiatan
yang dikerjakan di laboratorium ini meliputi pengkajian macam-macam bahan
hayati terhadap struktur organ tubuh hewan dan pembuatan preparat awetan dan
jasa identifikasi.
BAB III
PEMBAHASAN
4.1 PT AIR MANCUR
4.1.1
SEJARAH PT AIR MANCUR
PT Air Mancur pertama
kali didirikan oleh L.W santoso, Rudi Hendrotanojo dan Kimun Ongkosamdjojo,
pada tanggal 3 maret 1963 yang dibantu oleh 9 orang tenaga kerja dipinggiran
kota solo, yaitu dipuncak sawit. Perusahaan ini pada mulanya tidak dikenal sama
sekali, karena perusahaan ini didirikan atas modal yang sangat minim, disamping
itu juga belum tersedianya alat-alat yang modern untuk mengolah ataupun membuat
jamu dari bahan alami.
Pertama kali dibuat adalah jamu
pegal linu dan dijual dijakarta,
yaitu
didepan hotel Indonesia.
Sasaran
yang dituju dalam penjualan jamu adalah pengunjung hotel dan pengunjung
disekitar bundaran HI. Nama
“air mancur” sendiri terinspirasi ketika melihat air mancur yang ada dibundaran
HI. Tujauan dari produk yang
dibuat adalah supaya produk tersebut memberi nilai kesehatan bagi yang
mengkonsumsi. Tanggal
23 desember 1963 produk jamu ini yang masih berstatus home industry berubah
status menjadi PT (persero terbatas) dengan nama PT JAMU AIR MANCUR, dan pada tanggal 1 januari 1964 pusat
usaha disurakarta dipindah diwonogiri digedung seng Pada tahun 1966 muncul
pemberontakan PKI yang hampir saja melumpuhkan usaha PT. Jamu Air Mancur, namun
akhirnya L.W. Santoso sebagai pimpinan perusahaan dapat menyelamatkan usaha
tersebut dari kehancuran dan bahkan pada tahun 1969 perusahaan jamu air mancur
mampu mendirikan pabrik dijalan palem 51 wonogiri, lain dengan peningkatan
jumlah karyawan dari tahun ke tahun, maka pada tahun 1973 dimulailah perlusan
pabrik di desa Tegal Rejo, Dagen, Jaten, Palur Kabupaten Karanganyar. Karena
mendesaknya keperluan kerja maka pada tanggal 24 Februari 1974 Bapak L.W.
Santoso meresmikan pabrik di Palur Karanganyar. Karena terus meningkatnya jumlah
permintaan dari konsumen akan produk jamu tersebuat, maka pada tahun 1976
dibuatlah pabrik baru di desa Jajar, Kleco, Surakarta. Pabrik tersebut
disediakan untuk kegiatan logistik dan laboratorium pembantu PT. Jamu Air Mancur Palur Solo
PT. Jamu Air Mancur
memiliki 5 unit kerja yaitu : 1. Unit kerja Palur, terletak di desa Tegalrejo,
Kecamatan jaten, Kabupaten Karanganyar. Unit ini memproduksi jamu serbuk dan
obat luar dalam bentuk padat sekaligus sebagai kantor pusat. 2. Unit kerja
Jetis, terletak di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Unit ini memproduksi
kosmetik. 3. Unit kerja Klampisan, terletak di Kecamatan Giriwono, Kabupaten
Wonogiri. Unit ini digunakan untuk pengolahan jamu ekstrak. 4. Unit kerja
Pelem, terletak di Kabupaten Wonogiri. Unit ini mengolah makanan, minuman dan
madu. 5. Unit kerja Celep, terletak di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
Unit ini adalah unit proses pengemasan jamu serbuk dan obat luar dalam bentuk
dari tahun ketahun perusaan ini mengalami peningkatan jumlah karyawan,karena
jumlah karyawan yang semakin banyak ,Bapak L.W santoso mendirikan pabrik lagi
di Palung Karanganyar pada tanggal 24 februari 1974.Semakin lama PT.jamu air
mancur memiliki banyak unit kerja tetapi pada tahun 2013 PT.Jamu Air mancur
diambil oleh korea.
4.1.2 Struktur
Organisasi

4.1.3 Jenis
usaha dan Produk yang Dihasilkan (Bidang Biologi)
Usaha yang dilakukan di Air
mancuradalah usaha dalam memproduksi produk jamu yang dapat dikenal dengan baik
oleh masyarakat dan dapat betahan lama daripada jamu yang dijual pada gendongan
Jenis usaha atau
produk yang dihasilkan adalah :
1. Madurasa
2. Parcok (nyeri otot)
3. Bb ika
4. Putri ayu
5. Bedak latisari
6. Pram beras kencur
7. Galian putri
8. Sehat lelaki
9. Ben sehat
10. Sari asrih
11. Dlimaputih
12. Oragin
13. Proasat
14. Pro linu
15. Stop diare
16. Green tea Mustika ayu
17. Prilek
18. Rastun
4.1.4. Analisis
Kondisi Usaha di Bidang Biologi (Kelebihan
dan Kekurangan)
Kondisi
usaha bidang biologi dipabrik Pt air mancur sangat baik. Teknologi teknologi
yang digunakan sudah modern, proses pembuatan simplisia sudah menggunakan
teknologi yang memadai, Kondisi laboratorium yang sudah memadai.
PT
air mancur ini juga memiliki beragam laboratorium demi menunjang keberhasilan
produk yang bermutu. Disekitar pabrik juga terdapat kebun yang berisi koleksi
TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Selain itu setiap tanaman diberi tanda untuk
dtuliskan nama binominalnya. PT air mancur ini juga menampung hasil hasil kebun
toga pertanian pribumi. Namun pabrik ini akan menguji mutu hasil kebun para
petani tersebut demi mrmjaga kualitas produk.
Kekurangan
dari pabrik ini adalah laboratorium di PT Air mancur ini kurang bersih,padahal
kondisi laboratorium harus streril,kurang fentilasi udara sehingga udara yang
dialam ruangan tidak bisa ganti sehinga udara didalam ruangan sangat pengap,kebun
yang di PT air mancur kurang perawatan sehingga banyak tanaman obat nya yang
mati ataupun layu.
4.2
DESA WISATA SAMIRAN
BOYOLALI
Kawasan Obyek wisata
alam Gunung Merapi-Merbabu atau tepatnya di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali,
Propinsi Jawa Tengah ini merupakan obyek wisata pemandangan alam yang indah dan
mempesona dengan panorama alam yang masih alami dan asli. Di sini terdapat
beberapa obyek wisata yaitu Gua Jepang, Gua Raja (Paku Buwana X), Air Terjun
Kedung Kayang, Petilasan Kebo Kanigoro, Bukit “New Selo”, Gardu Pandang, Rumah
Joglo sebagai tempat bermain dan dan upacara sedekah gunung, puncak gunung
Merbabu serta puncak Gunung Merapi yang masih aktif, serta masih banyak lagi
obyek wisata pendukung lainnya.
Seperti yang kita
ketahui pariwisata adalah kegiatan yang secara langsung menyentuh dan
melibatkan masyarakat, sehingga membawa dampak terhadap masyarakat setempat.
Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi dobrak yang luar biasa, yang mampu
mampu membuat masyarakat setempat mengalami metamorfose dalam berbagai
aspeknya. Dampak pariwisata merupakan wilayah kajian yang paling banyak
mendapatkan perhatian terutama dampak terhadap masyarakat lokal. Perlu kita
sadari bahwa pada dasarnya industri pariwisata bersifat lintas sektoral, meyentuh
segala aspek kehidupan manusia, baik itu ekonomi, pendidikan, sosial budaya
maupun lingkungan alam di mana ia hidup sehingga pariwisata dan pengembangannya
dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap masyarakat maupun perorangan. Bahkan
tidak jarang pengembangan pariwisata tersebut mampu merubah tata kehidupan
masyarakat.
4.2.1 Sejarah Desa
Wisata Samiran Boyolali
Desa
wisata samiran kecamatan selo, kabupaten boyolali,merupakan desa wisata terpadu
yang berdiri pada tahun 2002. Desa selo berasal dari kata sela karena desa selo
terletak diantara sela-sela kaki gunung merapi dan kaki gunung merbabu. Desa
samiran berada dibawah administrasi kecamatan selo kabupaten boyolali. Letaknya
di tengah-tengah kecamatan selo karena desa ini merupakn ibu kotanya. Batas-batas
desa wisata samiran: utara gunung merapi, timur desa selo, selatan gunung
merbabu, dan desa senden, barat desa lencoh. Selo adalah kecamatan di kabupaten
boyolali jawa tengah indonesia.
4.2.2 Letak Geografis
Boyolali
Samiran merupakan desa wisata yang memiliki potensi alam yang eksotis. Terletak
di kaki gunung Merapi dan Merbabu, suhu rata-rata di Samiran 18-20 derajat
celcius sedagkan curah hujan rata-rata
pertahun 2950 mm dengan ketinggian 1500Mdpl. Struktur tanah di dea ini
rata-rata subur dengan ketebalan tanah antara 180 cm-240 cm sehingga cocok
untuk pertanian. 50% bentuk wilayah yaitu berombak sampai berbukit sedangkan
50% sisanya adalah berbukit sampai berguung. Desa Wisata Samiran memiliki
sajian paket wisata yang menarik, wisatawan bisa menikmati wisata alam, melihat
dan ikut merasakan aktifitas keseharian warga daerah Selo, Kab.Boyolali yang di
lengkapi sajian paket wisata berikut penginapannya di desa wisata Samiran.
Desa Samiran memiliki
makanan kuliner khas yaitu Jadah Bakar yang terbuat dari beras ketan yang
dibakar kemudian disajikan hangat-hangat dengan serundeng gula jawa yang
menggugah selera. Selain menikmati kuliner khas Desa Samiran, wisatawan dapat
melakukan kegiatan memerah susu sapi, memetik sayur, melihat proses produksi
keju, menonton film dokumenter di Selo Pass, dan menikmati sunrise maupun
sunset dari atas pos pengamatan gunung Merapi Selo di ketinggian 1654mdpl, dari
atas wisatawan dapat melihat pemandangan pemukiman warga dan juga punggung
gunung Merapi.
4.2.3 Adat
Dan Kesenian Desa Samiran
Masyarakat di Desa Samiran merupakan
masyarakat pedesaan yang tradisional sehingga tidak terlepas dari adanya adat
istiadat ataupun tradisi yang menjadi kebiasaan masyarakat dalam rangka menjaga
keseimbangan antara lingkungan dan diri mereka. Adapun tradisi yang secara
turun temurun sejak dahulu dilaksanakan yaitu sadranan yang dilaksanakan
menjelang Bulan Ramadhan. Kegiatan lebih bertujuan pada upaya untuk
membersihkan makam, karena kepercayaan masayarakat bahwa para arwah pada bulan ini
akan datang sehingga tempat harus bersih serta mendoakan agar para arwah diberi
tempat yang baik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta tradisi sedekah Gunung pada
malam 1 suro.
Penari Venzuela ikut berkolaborasi dalam penampilan
Kuda Lumping Turonggo Seto (http://archive.kaskus.co.id)
Tari Topeng Ireng (http://pariwisataboyolali.webs.com/)
3.
Tari
prajurit turonggo seto
Tari Prajuritan Turonggo Seto
(http://shadowness.com)
4.2.4 Struktur
Organisasi Desa Samiran

4.2.5 Jenis Usaha
Dan Produk Yang Di Hasilkan
Usaha
yang ada di desa samiran menghasilkan berbagai macam aneka stick yang terbuat
dari beberapa buah dan sayuran diantaranya: buah bit, buah golden mama, daun
adas, sayur brokoli, dan wortel. Desa wisata samiran membentuk kelompok wanita
tani (kwt), yang di pandu oleh salah satu wanita disana yang bernama siti
ngaisyah, sehingga kelompok-kelompok ini dapat menghasilkan beberapa produk
seperti stick, krupuk, dodol, dan es.
Cara
membuat stick sebenarnya sangat mudah dilakukan oleh para ibu-ibu yakni dengan
memblender sayur yang akan di gunakan untuk stick, lalu mencampur dengan
bumbu-bumbu dapur, dengan di campur air dan tepung tapioka, setelah adonan
selesai tercampur semua adonan di giling sampai mencapai ketebalan yang
diinginkan, setelah itu di iris panjang-panjang berbentuk stick, lalu goreng
dan tiriskan setelah dingin kemas stick dengan variasi yang diinginkan.
4.2.5 Olahan Susu
Di
desa samiran produk-produk yang dihasilkan dari olahan lokal masyarakat desa
tersebut, seperti produksi susu yang terstruktur menjadi kupt yang diketuai
oleh bapak suharmin, di rumahnya terdapat satu sapi perah yang setiap harinya
menghasilkan 20 liter susu yang di tampung oleh kupt, hasilnya ada yang di jual
menjadi susu murni dan di storkan pada bu ngaisyah untuk di jadikan dodol susu,
krupuk, dan stick.
Dodol
susu yang di hasilkan mengandung 80% susu murni dengan di tambah gula dan
tepung beras, karena di desa samiran sudah di bantu oleh pemerintah maka alat
yang di gunakan tidak manual lagi, dengan waktu yang di butuhkan sekitar 8 jam,
dengan jangka waktu kadaluarsa 15 hari, digunakan alat yang tidak manual lagi
agar kandungan yang ada pada susu tidak hilang. Cara pembuatan krupuknya juga
mudah mencampur susu dengan bumbu-bumbu dapur dan tepung tapioka, lalu di kukus
setelah masak, dinginkan baru di iris sesuai dengan bentuk yang diinginkan,
lalu keringkan dan goreng setelah itu tiriskan terlebih dahulu baru dikemas
dengan plastik.
4.3 UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
Unnes adalah perguruan
tinggi negeri yang berada di Semarang,
Unnes merupakan salah satu
perguruan tinggi eks ikip yang status nya meninggkat menjadi universitas
4.3.1
Sejarah Unnes
Sejarah
perkembangan unnes yang sebelumnya bernama ikip semarang telah mengalami
beberapa periode yaitu sebagai berikut:
Periode 1960-1963: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Sekolah Tinggi Olahraga (STO)
Pada tahun 1960, Kursus B-I
dan Kursus B-II diintegrasikan ke dalam Universitas Diponegoro menjadi sebuah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Pada tahun 1963, Jurusan
Pendidikan Jasmani yang semula bagian dari Kursus B-II dipisah menjadi Sekolah
Tinggi Olahraga (STO) yang berdiri sendiri di bawah Departemen Olahraga.
Periode 1963-1965: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(IKIP) Yogyakarta cabang Semarang
Pada tahun
1963 dikeluarkan Keputusan Presiden untuk pendirian IKIP sebagai lembaga
pendidikan tenaga kependidikan. pada saat itu hanya ada empat IKIP yaitu di
Jakarta, Bandung, Malang dan Yogyakarta. FKIP Undip yang dinilai belum mampu
untuk berdiri sendiri ditetapkan menjadi IKIP Yogyakarta cabang Semarang.
Periode 1965-1999: IKIP Semarang
IKIP
Yogyakarta cabang Semarang berkembang dengan pesat. Agar perkembangannya lebih
terarah pada masa mendatang, sambil menunggu Keputusan Presiden, Menteri PTIP
menerbitkan Keputusan Menteri PTIP No. 40 tahun 1965 tanggal 8 Maret 1965, yang
menetapkan IKIP Yogyakarta cabang Semarang menjadi IKIP Semarang yang terdiri
dari Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni, dan Fakultas
Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta, dan Fakultas Keguruan Teknik. Pada
tahun 1977 program pendidikan guru olahraga kembali lagi ke dalam induknya
dalam wadah baru yang disebut Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK).
Periode 1999 s/d sekarang: Universitas Negeri Semarang
(Unnes)
Dengan terbitnya Keputusan
presiden Nomer 124 Tahun 1999 tentang perubahan IKIP Semarang, Bandung dan
Medan menjadi universitas, IKIP Semarang kemudian bernama Universitas Negeri
Semarang yang disingkat Unnes. Pada tahun 2000 nama-nama fakultas di lingkungan
Unnes berubah menjadi: Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni,
Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Teknik, Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan Program Pascasarjana. Pada tahun 2006
berdirilah Fakultas Ekonomi, setahun kemudian dibentuklah Fakultas Hukum Unnes,
berdirinya kedua fakultas baru ini merupakan konsekuensi menjadi universitas.
4.3.2 Struktur Organisasi UNNES
\

4.3.3 Laboratorium
Laboratorium
biologi unnes terdiri dari 14 macam, 12 biologi murni dan 2 untuk pendidikan
biologi, dalam keterangan berikut menunjukkan dan menerangkan kondisi dan
fungsi dari laboratorium, yaitu:
1. Laboratorium biokimia
Kegiatan
yang dilakukan di lab biokimia adalah meliputi pengujian kandungan tertentu
dalam suatu zat, adapun peralatan yang terdapat didalam laboratorium meliputi
lemari alat gelas, lemari bahan senyawa, oven, inkubator, lemari limbah serta
spektrofotometer.
2. Laboratorium mikrobiologi
Kegiatan
yang dilakuikan didalmnya adalah meneliti tentang mikmroorganisme atau dan hal
lain yang berbentuk mikro, adapun alat-alat uang tersedia didalam laboratorium
adalah autoclave, LAF dan lain lain.
3. Laboratorium mikroteknik
Kegiatan
yang dilakukan di laboratorium semua berhubungan dengan bagaimana cara membuat
preparat. Alat didalam laboratorium ini termasuk kategori lengkap yaitu mesin
embedding modern, microtome rotary, stainingsel, inkubator dan autoclave
destruksi.
4. Laboratorium kultur jaringan
Kegiatan
yang dilakukan dalam laboratorium ini khusus untuk meneliti tentag kultur
jaringan saja. Laboratprium kultur jaringan di unnes terdapat tiga ruangan
yakni ruang preparasi, ruang tanam dan ruang inkubasi
5. Laboratorium fisiologi hewan
Kegiatan
yang dilakukan di laboratorium ini adaah mengenai penelitian tentang fisiologi
manusia dan hewan. Didalamnya terdapat rangka asli anggota tubuh manusia
laki-laki dan perempuan. Kemudian untuk kelengkapan alat ada spirometer,
furnice, mikroskop, kulkas dan shaker inkubator
6. Laboratorium taksonomi tumbuhan
Kegiatan
yang dilakukan didalam laboratorium adalah mengidentiikasi spesies tumbuhan
yang ditemukan, kemudian peembuatan herbarium kering dan basah. Alat yang
terdapat dalamlaboratorium ini adalah alat press herbarium dan banyak sekali
koleksi herbarium di dalam lab ini.
7. Laboratorium genetika
Kegiatan
didalam laboratorium ini adalah analisis keanekaragaaman hayati tumbuhan dan hewan
secara molekuler serta Kajian keanekaragaman genetik hewan dan tumbuhan,
isolasi DNA, elektroforesis, PCR dan jasa isolasi DNA.
8. Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Biologi
Umum
Kegiatan
yang dilakukan dalam lab ini adalah Pencarian karakter tanaman untuk pengembangan
budidaya serta analisis klorofil tanaman.
9. Laboratorium Taksonomi Hewan
Kegiatan
yang dilakukan di lab ini adalah Eksplorasi hewan tingkat rendah sampai tingkat
tinggi dan pelatihan [enangkaran hewan untuk tujuan konservasi serta jasa
pembuatan preparatv taxidermi
10. Laboratorium SPT
Kegiatan
yang dilakukan dalam lab ini adalah Pengkajian morfologi & struktur tanaman
terha dap perubahan & manusia dan Pembuatan preparat awetan makroskopis Identifikasi tumbuhan.
11. Laboratorium mikrotheaching
Kegiatan
yang dilakukan didalam lab ini adalah Pengembangan model-model pengajaran dan
kajian inovasi pembelajaran biologi berbasis KBK, Preservice training research
(Penelitian& pelatihan SAP, RP,
LKS).
12. Laboratorium media pendidikan
Kegiatan
yang dilakukan di lab ini adalah pendekatan berbagai media pengajaran/ asli/
elektronik dan ppengembangan dan pendekatan CTL
13. Laboratorium ekologi
Kegiatan
di dalam laboratorium ini meliputi Pengkajian interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan (ekosistem) dan Pelatihan jasa ANDAL/AMDAL. Ekowisata. Jasa
konsultasi lingkungan, pemetaan potensi studi biologi
14. Laboratorium SPH
Kegiatan
yang dikerjakan di laboratorium ini meliputi pengkajian macam-macam bahan
hayati terhadap struktur organ tubuh hewan dan pembuatan preparat awetan dan
jasa identifikasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
4.1.1 PT AIR MANCUR
Simpulan yang didapatkan
setelah mengunjungi pabrik Air Mancur diantaranya.
(1) PT. Air Mancur didirikan oleh Wonosantoso, Kimun Ongkosanjoyo, dan Rudy
Hendro Tanoyo pada tahun 1963.
(2) Produk yang dihasilkan dari PT.Air
Mancur diantaranya adalah , Madurasa, Parcok (nyeri otot), Bedak latisari, Pram
beras kencur, Sehat lelaki, Putri ayu.
(3) Pada tahun 2013 PT. Air Mancur diambil
alih oleh investor asing dari korea.
(4) Kelebihan dari PT. Air Mancur adalah
produk yang dihasilkan berasal dari tumbuhan herbal, dan kekurangannya tidak
ada kebun pemasok bahan baku milik perusahaan.
4.1.2 DESA TERPADU SAMIRAN
(1)
Tahun 2010 desa ini ditetapkan menjadi desa wisata terpadu melalui surat
keputusan pemerintah perangkat desa.
(2)
Produk yang dihasilkan diantaranya, stik susu, dodol susu, kripik susu, dan
lain-lain.
(3)
Kelebihan Desa Samiran adalah SDA yang melimpah untuk penunjang kehidupan warga
sekitar. Kemudian kekurangannya adalah kurangnya bantuan berupa alat-alat
industry untuk pengembangan usaha rumahan.
4.1.3
Laboratorium Biologi UNNES
(1) Universitas Negeri Semarang (UNNES)
merupakan PTN di bawah naungan Kemendiknas, sejarah perkembangan UNNES melalui
tahapan dalam beberapa periode.
(2) Ada 13 laboratorium di UNNES
diantaranya, Lab. Biokimia, Lab. Mikro, Lab. Fistum, Lab. Anatomi Jaringan,
Lab. Biomol, Lab. Mikroteknik, Lab.Kultur Jaringan, Lab. Fiswan, Lab. Ekologi,
Lab. Morfologi dan Taksonomi Tumbuhan, Lab. Taksonomi Hewan, Lab. Genetika dan
Lab. Riset, Lab. SPH
(3) Rata-rata laboratorium Biologi di UNNES
cukup lengkap dibandingkan di UIN Malang. Namun dilihat dari segi penataan dan
pencahayaan ke ruang laboratorium masih kurang maksimal dan juga kebersihan
laboratorium kurang dijaga.
4.2 SARAN
Seharusnya mahasiswa dapat mencatat
apa saja yang telah didapatkan ketika kuliah kerja lapangan. Sehingga mahasiswa
ilmu pengetahuan lebih, kemudian bisa dijadikan alat sebagai pengembangan untuk
mengeksplorasi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang biologi.

0 komentar:
Posting Komentar